Kamis, 13 Januari 2022

Markus 1:14-20 //Renungan Harian

Senin, 10 Januari 2022

Bacaan Kitab Suci, Renungan dan Doa

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"  (Mrk. 1:15)

Markus 1:14-20  
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:
Dalam Perjanjian Lama, kelahiran Samuel juga direncanakan dan dipersiapkan Allah. Allah menyertai dan menyelenggarakan semuanya dengan baik sampai Samuel dipanggil untuk menjadi nabi Bagi Bangsa Israel. Sebagaimana Samuel, setiap orang dipanggil untuk misi dan tugas tertentu di dunia ini. Yohanes Pembaptis juga dipanggil dan digunakan Allah untuk mempersiapkan kedatangan Yesus.

Seruan dan ajakan Yohanes kepada segenap orang Israel untuk bertobat, yakni bahwa sesungguhnya Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu, kini menjadi terpenuhi saat kedatangan Yesus di tengah mereka. Yesus tampil di Galilea dan Ia menegaskan ajakan Yohanes Pembantis tersebut: "Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Mrk. 1:15).

Yesus kembali, menyadarkan pendengar dan para rasul bahwa waktunya telah genap. Saat keselamatan telah tiba. Yesus datang untuk menyelamatkan semua orang berdosa jika mereka percaya dan ingin mengubah hidupnya.

"Mari ikutlah Aku, kamu akan kujadikan penjala manusia." Yesus memilih dan mengajak beberapa orang untuk menjadi tim sekerja-Nya dalam mewartakan Kerajaan Allah dan Kabar Gembira kepada segala bangsa. Bekerja dalam tim menjadi kekuatan yang digunakan Yesus untuk memenangkan hati dan jiwa banyak orang. Sudahkah kita mendengarkan ajakan Yesus untuk menjadi pewarta kabar gembira dan penjala manusia di lingkup kerja kita masing-masing?

Marilah Berdoa:
Ya Yesus, jadikanlah aku penjala manusia yang mampu memberikan kedamaian dan kegembiraan sejati bagi semua orang yang aku layani. Semoga semakin banyak orang yang percaya kepada-Mu dan mau menjadi penjala manusia untuk keselamatan jiwa banyak orang. Amin.

Salam kasih,
Patrick Ekel

Purna Tugas & Freelance

Sejak Maret 1986 mengabdi sebagai PNS dan  telah purna tugas pada 1 Oktober 2020 di Kementerian ATR/BPN. Sebagai tenaga pengajar dan praktisi pertanahan selama 33 tahun 8 bulan, kini sebagai freelance.

Berikut cuplikan dari konten youtube patrick ekel  https://youtu.be/Kx1M9pjHAKk

"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."

1Sam 3:1-10; 19-20
Markus 1:29-39

Cerita tentang Samuel yang dipanggil Allah dan bagaimana Elia ikut berperan membimbing Samuel, mengingatkan kita semua akan peran seorang ayah dan guru untuk mendampingi anak-anak agar dapat memberikan jawaban yang benar dan tepat. Ada dua aspek yang dijumpai. Pertama, Allah yang berinisiatif untuk memanggil Samuel dengan caranya yang unik. Kedua, kesediaan Samuel untuk menjawab panggilan Allah dengan bimbingan Nabi Elia. Jawaban Samuel: "Berbicaralah sebab hamba-Mu ini mendengarkan", membuka jalan bagi keterpanggilan dan tugas Samuel di masa depan bagi Bangsa Israel. Allah tetap membimbing Samuel dengan rahmat-Nya yang istimewa.
Yesus melanjutkan perjalanan-Nya sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Banyak mukjizat dilakukan Yesus. Ada hal menarik yang layak untuk direfleksikan, yakni Yesus selalu menarik diri dari kerumunan banyak orang. Ia selalu mengawali semua aktivitas dengan berdoa di tempat yang sunyi. Semoga kita juga dapat mengikuti cara hidup Tuhan ini, dengan mengawali aktivitas setiap hari dengan berdialog dengan Allah dalam keheningan.

Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu karena Putera-Mu Yesus Kristus selalu mengajarkan aku untuk mencintai doa dan keheningan. Semoga aku sanggup mendengarkan kehendak-Mu dalam doa dan keheningan. Amin.

Salam kasih